Metode simpleks digunakan untuk memecahkan
permasalahan Program
Linier dengan dua atau lebih variabel keputusan.
Prosedur
metode simpleks
Ø Formulasi
Fungsi Tujuan dan Fungsi Kendala Dari Permasalahan PL
Ø Mengkonversi
Bentuk Pertidaksamaan Dalam Fungsi Kendala Menjadi Bentuk Standar
Ø Membuat
Table Simpleks Awal
Ø Algoritma
metode simpleks
Bentuk
Standar dari program linear
1) Ruas kanan (RK) fungsi tujuan harus
nol (0)
2) Ruas kanan (RK) fungsi kendala harus
positif, jika negatif kalikan dengan –1.
3) Fungsi
kendala dengan tanda “£
” harus diubah ke bentuk “=” dengan menambahkan variabel slack/surplus.
Variabel slack/surplus disebut variabel basis.
4) Fungsi
kendala dengan tanda “³
” diubah ke bentuk “£ ” dengan cara mengalikan
dengan –1, lalu diubah ke bentuk persamaan dengan menambahkan variabel slack,
kemudian RKnya dikalikan dengan –1, karena bertanda negatif.
Mengkonversi Bentuk
Pertidaksamaan Fungsi Kendala Menjadi Bentuk Standar dengan cara
:
ü
Ada tiga bentuk fungsi kendala: £, ≥, dan =.
ü
Konversi fungsi kendala bertanda £: menambahkan
slack variable pada fungsi kendala tersebut.
ü
Untuk
kendala berbentuk ‘³’
dan ‘=‘ akan dibahas tersendiri dalam teknik variabel artifisial.
ü
Slack variable: sumber daya yang mengganggur pada suatu fungsi kendala.
ü
Penambahan slack variable dimaksudkan untuk memperoleh solusi fisibel awal (initial feasible
solution, sama dengan titik origin pada grafik) pada fungsi kendala.
Contoh Metode Simpleks Masalah Maksimasi
Hasil yang dicapai menggunakan metode Simpleks
Langkah- Langkah Metode Simpleks Masalah Minimasi
Contoh Metode Simpleks Masalah Maksimasi
v
Maksimumkan Z = 3X1 + 5X2
v
Berdasarkan kendala (constrain)
(1) 2X1 £ 8
(2)
3X2 £
15
(3)
6X1 + 5X2 £ 30
(4) X1 ³ 0, X2 ³ 0
Contoh Soal
Perusahaan Mebel Ais memproduksi lemari jenis A, B, dan C. Produk
tersebut diproses melalui tiga departemen: pertukangan, pengecatan, dan
penyelesaian. Setiap unit lemari A membutuhkan 3 jam tenaga kerja di
departemen pertukangan, 2 jam tenaga kerja di departemen pengecatan, dan
1 jam tenaga kerja di departemen penyelesaian. Setiap unit lemari B
membutuhkan 4 jam tenaga kerja di departemen pertukangan, 5 jam tenaga
kerja di departemen pengecatan, dan 2 jam tenaga kerja di departemen
penyelesaian. Dan, setiap unit lemari C membutuhkan 3½ jam tenaga kerja
di departemen pertukangan, 1 jam tenaga kerja di departemen pengecatan,
dan 1 jam tenaga kerja di departemen penyelesaian. Kapasitas yang
tersedia pada departemen pertukangan, departemen pengecatan, dan
departemen penyelesaian adalah 400 jam, 360 jam, dan 250 jam,
masing-masing. Harga jual masing-masing produk adalah Rp 10 (lemari A),
Rp 15 (lemari B), dan Rp 12 (lemari C). Bagaimana usul Anda dalam
memproduksi lemari, agar diperoleh keuntungan yang maksimal ?
Formulasikan Fungsi Tujuan dan Fungsi Kendala Dari Permasalahan PL
Variabel keputusan:
X1 = lemari A yang dijual (diproduksi)
X2 = lemari B yang dijual (diproduksi)
X3 = lemari C yang dijual (diproduksi)
Fungsi Tujuan:
Maks : Z = 10 X1 + 15 X2 + 12 X3
dengan Z adalah keuntungan.
Fungsi Kendala :
3 X1 + 4 X2 + 3 1/2 X3 ≤ 400
2 X1 + 5 X2 + 1 X3 ≤ 360
1 X1 + 2 X2 + 1 X3 ≤ 250
X1, X2, X3 ≥ 0
Mengkonversi Bentuk Pertidaksamaan Fungsi Kendala Menjadi Bentuk Standar
Z - 10 X1 - 15 X2 - 12 X3 + 0S1 + 0S2 + 0S3 = 0
3 X1 + 4 X2 + 3 1/2 X3 + S1 = 400
2 X1 + 5 X2 + 1 X3 + S2 = 360
1 X1 + 2 X2 + 1 X3 + S3 = 250
X1, X2, X3, S1, S2, S3 ≥ 0
Tabel Awal Simpleks Awal (Iterasi 0) dan Iterasi 1
Hasil yang dicapai menggunakan metode Simpleks
Tampak pada tabel Simpleks awal (iterasi 0), x2 terpilih sebagai
entering v. (koef. = -15) dan x5 terpilih sebagai leaving v. (ratio
terkecil = 360/5=72). Selanjutnya pada iterasi 1, x3 terpilih sebagai
entering v. (koef. = -9) dan x4 terpilih sebagai leaving v. (ratio
terkecil = 112/2.7).
Selanjutnya tampak pada tabel Simpleks iterasi 2, koef. Pers./baris Z
sudah positip atau nol, sehingga masalah PL ini telah optimal dengan Z
atau keuntungan yang maksimum sebesar 1453 rupiah (dibulatkan), dengan
hanya memproduksi lemari jenis B sebanyak 64 unit (dibulatkan) dan
lemari jenis C sebanyak 41 unit (dibulatkan).
Langkah- Langkah Metode Simpleks Masalah Minimasi
- Pada umumnya masalah PL dengan fungsi tujuan minimasi mempunyai fungsi kendala bertanda ³ atau kombinasi antara ³, =, dan £, dan ini diselesaikan dengan teknik variabel artifisialPada umumnya masalah PL dengan fungsi tujuan minimasi mempunyai fungsi kendala bertanda ³ atau kombinasi antara ³, =, dan £, dan ini diselesaikan dengan teknik variabel artifisial
- PL dengan fungsi tujuan minimasi, dan koefisiennya bertanda +, diselesaikan dengan metode dual Simpleks, karena pada iterasi 0 telah tercapai kondisi optimal tapi belum fisibel.
- Untuk menyelesaikan masalah PL dengan fungsi tujuan meminimumkan Z (minimasi), ada 2 cara : v Merubah fungsi tujuan menjadi masalah maksimasi, kemudian menyelesaikannya dengan metode Simpleks masalah maksimasi. v Memodifikasi langkah 3 metode Simpleks :Jika semua variabel non basis pada baris/pers. Z mempunyai koef. berharga 0, maka solusi basis fisibel telah optimal. Akan tetapi jika baris Z masih ada variabel dengan koef. positip,
Contoh Masalah PL Minimasi
v Minimumkan
Z = 2X1 – 3X2
berdasarkan
kendala :
X1
+ X2 < 4
X1
– X2 < 6
X1,
X2 > 0
v Penyelesaian
:
Jika
dilakukan cara 1, fungsi tujuan menjadi
maksimumkan
– Z = - 2X1 + 3X2, dan semua kendala tidak berubah. Selanjutnya diselesaikan
menggunakan metode Simpleks masalah maksimasi.
Jika
diselesaikan dengan cara 2, tabel Simpleks masalah itu adalah sbb. :